Minggu, 06 Desember 2009

puisi karya Sapardi Djoko Damono, “Aku Ingin” : inspirasiku dlm memandang CINTA SEJATI

aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada


Komentarku :

Dalam segi bahasa penyampaian pesan, mungkin puisi Sapardi Djoko Damono ini lebih indah (dan tentu lebih orisinal). Namun dalam segi makna yang terkandung di dalamnya, aku lebih suka menggunakan sudut pandang yang positif daripada negatif. Inilah sebabnya mengapa aku lebih suka memandang cinta sejati sebagai madu yang dihasilkan oleh lebah pengolah buah daripada sebagai abu kayu yang terbakar oleh api.

Aku senang mencintaimu dengan terarah:
dengan sehembus bayu yang dideburkan
Ar-Rahim kepada segumpal darah
yang menjadikannya manusia.

Aku senang mencintaimu dengan tertata:
dengan selaksa aroma yang didesirkan
lebah pengolah buah di hening sarang
yang menjadikannya pencinta.




0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda