Kamis, 03 Desember 2009

saat aku berjumpa dengan teman sepermainanku kala aku duduk di SMP

Saat aku berjumpa dengan teman sepermainanku kala aku duduk di SMP. Kami berdua sudah berpisah 25 tahun dan kini baru bertemu. Kami bersenda gurau dan tertawa......cerita cerita lucu dan cerita cinta saat kami di SMP dulu kembali menjadi topik hangat pembicaraan kami dengan teman dan sahabat saya itu.

Sahabat saya itu tiba tiba berkata :“CINTAILAH ORANG YANG MENCINTAIMU, DAN JANGAN PERNAH KECEWAKAN DIA……..“. Beliau mengatakan, kalau banyak yang mencintaiku apakah aku harus memberikan sinar (cinta maksudnya) mentari kesemua planet?

Saya sedikit ketawa, bener juga ya…. hahaha .......kayaknya enak nich, jadi Matahari seperti sosok Fahri di film Ayat-Ayat Cinta yang konon pengunjungnya lebih dari 3,5 juta orang.

Namun setelah itu sahabatku mengatakan bahwa dia punya puisi yang keren banget, akhirnya saya jadi tertarik untuk membaca nya, berikut kutipannya :

Puisi Untuk Istri Solehah.......(kata sahabatku)

Istriku,
Jika engkau bumi, akulah matahari
Aku menyinari kamu
Kamu mengharapkan aku
Ingatlah bahtera yg kita kayuh, begitu penuh riak gelombang
Aku tetap menyinari bumi, hingga kadang bumi pun silau
Lantas aku ingat satu hal
Bahwa Tuhan mencipta bukan hanya bumi, ada planet lain yg juga mengharap aku sinari
Jadi..
Relakanlah aku menyinari planet lain, menebar sinarku
Menyampaikan faedah adanya aku, karna sudah kodrati
dan Tuhan pun tak marah…


Saya suka banget puisi dari sahabatku tersebut.....aku pikir, puisi ini cocok buat istriku.........kemudian aku minta izin pada sahabatku untuk memberikan puisi itu pada istriku.......Segera aku bawa puisi itu dan kuberikan pada istriku..........ternyata setelah membaca puisi tersebut, istriku segera membuat puisi dan puisi tersebut diberikan pada saya. puisi tersebut adalah sbb:


Suamiku,
Bila kau memang mentari, sang surya penebar cahaya
Aku rela kau berikan sinarmu kepada segala planet yg pernah TUHAN
ciptakan karna mereka juga seperti aku butuh penyinaran dan akupun juga
Tak akan merasa kurang dengan pencahayaanmu
AKAN TETAPIIIIIIII..
Bila kau hanya sejengkal lilin yg berkekuatan 5 watt, jangan bermimpi menyinari planet lain!!!
Karena kamar kita yg kecil pun belum sanggup kau terangi
Bercerminlah pd kaca di sudut kamar kita, di tengah remang-remang
Pencahayaanmu yg telah aku mengerti utk tetap menguak mata
Coba liat siapa dirimu… MENTARI atau lilin ?


1 Komentar:

Pada 3 Desember 2009 pukul 20.33 , Blogger Penny SMPN Genteng 1984 mengatakan...

Berarti itu harus bertanya pada diri sendiri dan hati kecil yg paling jujur yg bisa menjawabnya

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda